Senin, 11 Juni 2012

PEDOMAN PENGAJUAN BANTUAN PENGEMBANGAN PTK DIKDAS 2012 MGMP SMP

bagi anda yang merasa berusaha mendownload pedoman ini di web resmi kemdiknas,pasti file nya corrupt, tp gak usah kuatir mudah2an di blog yg jelek ini hasil unduhan anda semua bisa bagus .
untuk mendownloadnya silahkan klli disini ---> jroooott..!

SYARAT KENAIKAN PANGKAT GURU PER TAHUN 2013

Tahun 2013 nanti, mulai diberlakukan kenaikan pangkat guru dengan berpedoman pada Permen Menpan Nomor 16 Tahun 2009 tentang angka kredit jabatan dan peraturan bersama Mendiknas dan Kepala Kepegawaian Negara Nomor 3/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Dengan begitu maka aturan terdahulu tentang angka kredit tidak berlaku lagi. Pemberlakuan aturan yang baru ini mulai 1 Januari 2013. Tugas guru yang makin berat telah menyongsong di depan. Dalam aturan baru, banyak kewajiban yang harus dipenuhi dan diantaranya ada empat unsur utama yang mesti diperhatikan yaitu:

1. pendidikan,
Unsur pertama yang menjadi penilaian menyangkut ijazah dan diklat,
2. pembelajaran,
unsur kedua menyangkut tugas-tugas pokok guru di depan kelas dan tugas lain yang relevan dengan tugas sekolah,
3. pengembangan profesionalisme berkelanjutan dan
 unsur ketiga menyangkut pelaksanaan pengembangan diri, melaksanakan publikasi ilmiah (karya ilmiah) dan melaksanakan karya inovatif
4. unsur penunjang.
unsur keempat menyangkut pelaksanaan kegiatan yang mendukung tugas guru dan menyangkut gelar ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya.

Bila merujuk pada aturan baru dalam kenaikan pangkat tersebut bisa disimpulkan bahwa guru yang baru diangkat diwajibkan melakukan pengembangan profesi tergantung pangkat atau golongannya. Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana diatur dalam peraturan baru ini, tidak lain bertujuan untuk meningkatkan dan memantapkan profesionalisme guru serta meningkatkan citra, harkat dan martabat dan kebanggan kepada penyandang profesi guru. Termasukl memberikan motivasi kepada guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tupoksinya sebagai tenaga professional

Berikut Kutipan isi Juklak Syarat kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional Guru yang baru:
  1. III/a ke III/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit.
  2. III/b ke III/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 4 angka kredit.
  3. III/c ke III/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 6 angka kredit.
  4. III/d ke IV/a wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 8 angka kredit.
  5. IV/a ke IV/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit.
  6. IV/b ke IV/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit (dan harus presentasi di depan tim penilai).
  7. IV/c ke IV/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah dengan 14 angka kredit.
  8. IV/d ke IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 20 angka kredit.

INFORMASI BANTUAN DANA UNTUK PENGEMBANGAN KARIR PTK BAGI MGMP SMP 2012 SEBESAR RP. 28JT PER MGMP

A. PEBDAHULUAN

Dalam rangka untukmembantu peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui kegiatan MGMP SMP dan Satlakdik TNI yang ditugaskan sebagai guru di daerah khususdi seluruh wilayah NKRI, maka Direktorat P2TK Dikdas, Ditjen Dikdas, Kemdikbud melaksanakan program pemberian bantuan dana (block grant) pengembangan karir PTK dikdas melalui kegiatan MGMP SMP/Satlakdik TNI yang ditugaskan sebagai guru di daerah khusus tahun 2012.

Pemberian bantuan dana tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan partisipasi dan kontribusi MGMP SMP dalam pengembangan karir guru serta partisipasi dan kontribusi TNI dalam peningkatan kemampuan mengajar di daerah khusus di tanah air. Pada gilirannya, upaya tersebut diharapkan berdampak secara signifikan terhadap peningkatan mutu guru/TNI yang ditugaskan sebagai guru dikdas secara nasional, serta berimplikasi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan menuju standar nasional pendidikan.

B. INTI INFORMASI

1. Banyak Bantuan yang disediakan dan Banyak Proposal yang sudah masuk

Untuk tahun 2012 ini sasaran bantuan tersebut sebanyak  2.455 (dua ribu empat ratus lima puluh lima) paket untuk MGMP SMP di seluruh wilayah NKRI dan Satlakdik TNI di daerah khusus untuk seluruh Mata Pelajaran (kecuali Matpel Agama,)., Adapun besar bantuan tersebut adalah Rp 28.000.000,00 (Dua Puluh Delapan Juta) untuk setiap Kelompok MGMP.

Mengingat hingga saat ini berdasarkan informasi dari Bpk Sumarna Supranata, P.Hd. (Direktur Pembinaan PTK Dikdas Depdikbud), pada acara Bimtek Tim Penilai PIGP di Hotel Puteri Gunung Lembang, Bandung, pada tanggal 24 Mei 2012, ternyata baru ada sekitar 700 (Tujuh Ratus) Proposal Pengajuan Dana dari kelompok MGMP SMP yang diterima oleh Tim Seleksi Proposal. Ini berarti masih ada sebanyak sekitar 1.755 (Seribu Tujuh Ratus Lima Puluh Lima) lagi yang masih bisa disalurkan untuk kelompok MGMP SMP di seluruh wilayah NKRI.

2. Waktu Penyusunan dan Pengajuan Proposal Pengajuan Dana

Oleh karenanya kepada seluruh MGMP SMP di seluruh wilayah NKRI dihimbau agar segera menyusun Proposal  Bantuan Dana tersebut dengan Kerangka Isi Proposal sesuai dengan apa yang disarankan dalam Buku  PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN DANA PENGEMBANGAN KARIR PTK DIKDAS:MGMP SMP/SATLAKDIK TNI TAHUN 2012, kemudian selambat - lambatnya dua minggu dari sekarang agar segera dikirim ke alamat berikut ini:

Subdit PTK SMP
Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung C Lantai 18 Kompleks Kemdikbud
Jalan Jenderal Sudirman-Senayan Jakarta Pusat 10270
Telepon/Fax: (021) 57851860.

3. Kriteria MGMP SMP dan Satlakdik TNI Penerima Bantuan

Adapun kriteria pemberian bantuan dana pengembangan karir PTK dikdas, yang difokuskan untuk MGMP/Satlakdik TNI, sebagai berikut.

a. MGMP SMP

  1. Mempunyai wadah (SK pendirian, struktur organisasi, pengurus) yang disahkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi;
  2. memiliki daftar anggota MGMP yang mencakup: Nama lengkap, NIP, asal sekolah, pangkat/golongan; telepon rumah, nomor HP. Format lihat lampiran 1a dan 1b.
  3. masih aktif melaksanakan kegiatan setidaknya dalam satu tahun terakhir yang ditunjukkan dengan adanya lampiran daftar hadir secara berkala, jadwal kegiatan, laporan, dan bukti fisik hasil pelaksanaan kegiatan;
  4. memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama kelompok MGMP SMP;
  5. memiliki sistem managemen yang transparan dan akuntabel dibuktikan dengan menyerahkan contoh kegiatan dan keuangan;
  6. Memiliki rekening yang masih aktif atas nama kelompok MGMP SMP.

b. Satlakdik TNI
  1. memiliki sruktur organisasi satlakdik TNI yang disahkan oleh komandan Kodim;
  2. memiliki rekening yang masih aktif pada bank Pemerintah atas nama satuan kedinasan (bukan atas nama pribadi);
  3. memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama satuan kedinasan (bukan atas nama pribadi);
  4. memiliki sistem managemen yang transparan dan akuntabel.

4. Mekanisme Pemberian Bantuan

Pemberian bantuan dana pengembangan karir PTK dikdas yang diarahkan untuk MGMP SMP di seluruh wilayah NKRI dan TNI yang ditugaskan menjadi guru di daerah khusus disalurkan dengan mekanisme sebagai berikut:
  1. Ketua MGMP SMP/Satlakdik TNI penerima bantuan dana pengembangan karir PTK dikdas dan Direktur P2TK Dikdas menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan kwitansi penerimaan. Catatan: Agar proses pelaksanaan kegiatan dapat segera dilaksanakan, MOU dan kwitansi, ditandatangani lebih dahulu dan diajukan bersamaan dengan pengajuan proposal. Namun MOU dan kwitansi belum berlaku, jika MGMP SMP/Satlakdik TNI yang mengajukan proposal dinyatakan tidak lulus seleksi. Kwitansi dan MOU dinyatakan sah jika MOU dan kwitansi tersebut telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
  2. Subdit PTK SMP, Direktorat P2TK Dikdas, Ditjen Dikdas, Kemdikbud, membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Subbag Tata Usaha Direktorat P2TK Dikdas untuk menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP).
  3. Subbag Tata Usaha Direktorat P2TK Dikdas menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) yang ditujukan kepada Biro Keuangan Kemdikbud.
  4. Biro Keuangan Kemdikbud menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN);
  5. KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang langsung dibayarkan ke rekening Bank Mitra dan selanjutnya Bank mitra menyalurkan ke rekening MGMP SMP/Satlakdik TNI.
  6. MGMP SMP/Satlakdik TNI penerima bantuan dana pengembangan karir PTK Dikdas segera mencairkan dan menggunakan dana bantuan untuk kegiatan-kegiatan sebagaimana program yang telah diajukan;
  7.  MGMP SMP/Satlakdik TNI penerima bantuan dana pengembangan karir PTK Dikdas membuat dan mengirimkan laporan keuangan setelah kegiatan selesai ke Subdit PTK SMP Direktorat P2TK Dikdas paling lambat 2 (dua) minggu setelah kegiatan berakhir. 

C. PENUTUP

Sementara itu saja informasi tentang hal ini. dengan harapan ada manfaatnya. Adapaun tentang Bagaimana Kerangka Isi Proposal, Bagaimana Bentuk Kegiatan, Bagaimana penggunaan Dana dan Pelaporannya  dipersilakan dibaca pada Pedoman Pemberian bantuan Dana Pengembangan Karir PTK Dikdas Tahun 2012: MGMP SMP/Satlakdik TNI yang disusun oleh: Direktorat P2 TK Dikdas, Diitjen Dikdas Kemdikbud, Tahun 2012.

Jumat, 09 Maret 2012

OLAHRAGA DAN STIMULUS BUAT ANAK

Anak-anak dengan kondisi yang bugar cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi tantangan fisik dan emosi. Biasakan anak untuk melakukan olahraga ketahanan diri, seperti berlari, melompat, bersepeda, dan berenang .
Sejak terkena demam tinggi cukup lama, Arvi sering dilarang orangtuanya bermain di luar rumah. Padahal sebelumnya, anak berumur 5 tahun ini terbilang aktif. Sering bermain sepeda, petak umpet, bulu tangkis atau sekedar bekejar-kejaran. Bahkan ketika anak lain sudah diminta pulang orangtuanya, karena matahari mulai bersinar terik, Arvi malah baru mulai menaikkan layangannya. Menjelang sore, saat teman-temannya masih tidur siang, dia sudah mulai lagi bermain layang-layang.
Lantaran itulah, orangtuanya mengatakan, Arvi terkena mengalami demam tinggi. Dan untuk meredam keinginannya bermain-main di bawah terik sinar matahari, orangtuanya membelikan Playstation. Sejak itu Arvi jarang bermain-main di luar rumah. Bahkan ketika teman-temannya mengajak bermain, ia lebih suka “balapan” sendiri di depan layar televisi. Sudah enam bulan kebiasaannya itu berlangsung, dan bila sekali-kali bermain dengan teman-temannya Arvi sering limbung, bentuk tubuhnya pun semakin membulat.
Olahraga tidak hanya penting untuk orang dewasa, anak-anak pun perlu aktivitas fisik agar pertumbuhannya optimal. Anak yang berolahraga secara teratur dipercaya akan lebih sehat, gembira, juga dipercaya diri sehingga lebih mudah berteman, dan menyesuaikan diri. Melakukan olahraga sejak dini, menurut Dr. Tanya Tatiana M. Rotikan, SpKO, tidak hanya menjadikan anak tumbuh sehat dan kuat, tapi juga bisa mencegah obesitas pada anak. Secara alamiah, anak-anak memang kerap aktif bergerak.
“Bahkan ketika dilahirkan pun, dia sudah bisa menggerakkan tangan dan kakinya secara otomatis,” ujarnya. Oleh sebab itu, dokter spesialis olahraga dari KONI ini menyarankan para orangtua untuk melatih anak-anaknya berolahraga sejak dini. Menurutnya, kebiasaan berolahraga akan membantu si anak untuk mengembangkan kemampuan motoriknya.
Namun tak semua orang tua bisa dengan sukarela membebaskan anaknya melakukan kegiatan olahraga di luar rumah. Faktor keamanan sering menjadi alasan orangtua untuk melarang anak pergi keluar rumah. Sementara di dalam rumah tak ada ruang terbuka untuk anak berolahraga. Padahal, Tanya justru menganjurkan supaya anak-anak berolahraga di luar ruang. Apalagi ketika pagi atau sore hari. ”Saat pagi hari, matahari pagi sangat baik untuk pertumbuhan tulang si anak, karena matahari pagi membantu pembentukan vitamin D.” jelas Tanya.
Tingkatkan fleksibilitas dan kebugaran
Dengan berolahraga secara rutin, anak-anak akan memiliki kondisi tubuh yang bugar dan akan membantu untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Anak-anak dengan kondisi yang bugar juga cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi rintangan fisik dan emosi. Selain itu, tubuh bugar memperluas peluang anak untuk melalukan berbagai kegiatan fisik maupun non-fisik. Dengan melakukan olahraga rutin, menurut Tanya, kekuatan fisik juga akan meningkat.
Namun Tanya menegaskan bahwa jenis-jenis olahraga yang ditunjukkan untuk anak-anak sebaiknya tidak diarahkan untuk kekuatan motorik dan fisik. Sangat dianjurkan agar anak tidak melakukan program olahraga yang secara khusus ditunjukkan untuk menghasilkan otot-otot tubuh yang kuat, seperti push-up, pull-up, angkat beban, dan sebagainya. ”Dengan hanya memanjat atau melompat, anak juga akan mendapatkan manfaat yang kurang lebih sama dengan olahraga tersebut,” kata Tanya.
Tanya menyarankan agar olahraga yang dilakukan anak adalah olahraga yang dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, dan membuat otot-otot sendi mudah bergerak secara penuh. Dari sekian banyak jenis olahraga, Tanya menganjurkan agar anak-anak dibiasakan untuk melakukan olahraga ketahanan diri, seperti berlari, melompat, bersepeda, hingga berenang. ”Jenis olahraga semacam itu merupakan olahraga wajib yang harus dikuasai oleh anak,” Tanya menegaskan. Menurutnya, jenis-jenis olahrga tersebut memiliki manfaat yang berbeda-beda. Namun intinya, merupakan langkah awal pembentukan fondasi untuk mendapatkan kebugaran fisik dan ketahanan otot-otot anak. ”Sehingga nantinya pertumbuhan fisik anak dan pun akan lebih baik,” jelasnya singkat.
Olahraga yang disukai
Mary L. Gavin, dokter spesialis anak di rumah sakit anak di Alfred l. Dupont, Amerika Serikat, menegaskan bahwa salah satu tugas perkembangan seorang anak adalah dengan bergerak aktif. Kegiatan tersebut akan menyenangkan, terutama jika anak memilih sendiri jenis olahraga yang disukainya. ”Tidak semua anak menyukai jenis olahraga yang umum, seperti sepakbola. Mungkin saja ada anak yang lebih tertarik pada olahraga beladiri. Orang tua sebaiknya membantu anak untuk melakukan olahraga yang disukainya secara teratur,” kata Galvin. ” Jadi orang tua hendaknya mencari cara agar anak-anaknya dapat selalu bergerak secara aktif,” tambahnya.
Tanya menekankan bahwa jenis olahraga dapat disesuaikan dengan kondisi keadaan si anak. Umumnya semua jenis olahraga memiliki manfaat tersendiri bagi anak-anak. Seperti ketika berlari misalnya, anak akan dilatih untuk melemaskan sendi-sendi otot yang digunakan untuk berlari. Terutama otot pada bagian kaki.
Dengan melakukan pergerakan seperti berjalan, melompat, dan berlari, anak akan berlatih menopang badannya, dan ini akan sangat baik untuk melatih keseimbangannya. Secara otomatis otot-ototnya pun akan ikut terbentuk, dan tulang juga akan bertambah padat. ”Selain itu, berlari juga akan berguna untuk paru dan jantungnya,” ujar Tanya.
Sedangkan berenang, memiliki manfaat lain yang juga bermanfaat untuk pertumbuhan anak-anak. ”Umumnya pada olahraga berenang yang dilatih ialah persendian di bagian punggung, dada, dan lengan atas,” jelasnya. Berenang merupakan salah satu olahraga yang paling sering dipilih orang tua dengan harapan dapat memacu tinggi badan anak. Harapan tersebut memang ada benarnya.
Berenang akan melatih semua otot-otot tubuh, sehingga dapat membantu untuk bertambah tinggi. ”Olahraga ini dapat memicu hormon-hormon pertumbuhan untuk bekerja lebih baik agar si kecil terus bertambah tinggi dan berkembang’” ungkap Tanya. Namun, dikatakannya berenang hanyalah salah satu dari sekian banyak aktivitas yang dapat dilakukan si kecil dengan manfaat yang sama. Artinya, olahraga apapun, umumnya akan membuat pertumbuhan anak berlangsung optimal.
Menurut Tanya, melakukan olahraga apapun jenisnya, hanyalah salah satu faktor pendukung dalam menempuh kondisi fisik yang sehat. Olahraga, tanpa dibarengi dengan asupan gizi yang baik, tidak akan banyak berpengaruh bagi seseorang. Terlebih lagi untuk anak-anak yang memang masih membutuhkan asupan gizi yang mendukung aktivitas yang dilakukannya sehari hari termasuk olahraga.
“Jika anak menerima asupan gizi yang baik dengan dibarengi dengan berolahraga yang teratur, itu sangat akan membantu perkembangan fisiknya. Tapi jika asupan gizinya kurang, meskipun ia berolahraga secara teratur, itu sangat akan tidak terlihat hasil dari olahraga itu,”jelasnya.
Olahraga dan Koordinasi
Alzena Masykouri, Mpsi, dari Cikal Sehat menambahkan, bahwa olahraga yang bersifat survival sport dapat membuat kemampuan motorik kasar anak meningkat, sehingga membuatnya lebih gesit dan sigap. Gerakannnya menjadi lebih terkoordinasi dan itu membuatnya tampil penuh percaya diri. Dengan modal itu, ia akan mampu bersikap luwes dalam pergaulan.”Koordinasi gerakan yang baik akan membantunya menampilkan sikap perencanaan yang baik. Sehingga, ia makin terampil dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari yang ia hadapi,”jelasnya.
Namun dalam mendampingi anak-anak yang sedang berolahraga, dianjurkan agar orang tua memperhatikan faktor kemungkinan terjadinya dehidrasi pada anak. Tingkat dehidrasi pada anak, menurut Tanya, lebih besar ketimbang orang dewasa. Umumnya orang dewasa mengenali tanda-tanda terjadinya dehidrasi melalui munculnya rasa haus, namun bagi anak-anak, dehidrasi mungkin saja terjadi sebelum rasa haus itu datang.
Yang tak kalah penting menurut Alzena, dalam melakukan olahraga, apapun itu jenisnya, anak-anak perlu diberi pengertian bahwa tujuan utama olahraga bukanlah menang atau kalah. Yang lebih penting adalah bertambah tidaknya tingkat keterampilan. Dengan makin banyak berlatih, anak akan makin terampil melakukan kegiatan olahraganya.”Makanya, orang tua dan anak harus merasa nyaman dalam melakukan aktifitas olahraga sehingga anak dapat merasakan manfaatnya dalam melakukan kegiatan olahraga,”jelasnya.
Orang tua juga perlu menyadari pentingnya melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah melakukan olahraga. Pemanasan berguna untuk mempersiapkan otot-otot yang akan digunakan untuk berolahraga, sedangkan pendinginan berfungsi untuk meregangkan otot-otot setelah melakukan olahraga. “Dengan melakukan pemanasan dan pendinginan, diharapkan akan terhindar dari cedera otot selama melakukan atau sesudah melakukan olahraga,”jelas Tanya. Alzena menambahkan, faktor moody juga harus diperhatikan oleh para orang tua. Pada anak-anak, moody memang kerap terjadi, apalagi ketika Ia merasa bosan dengan kegiatan olahraganya. Untuk itu Alzena menyarankan agar orang tua selalu berusaha agar dapat membuat anaknya merasa butuh untuk berolahraga dengan aktivitas yang disukainya.
Misalnya, ketika bersepeda bersama ayah, anak merasa senang karena ayah meluangkan waktu dan mendapat pengalaman yang seru karena menjelajah daerah pemukiman yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. ”Jika anak sedang merasa kesal, bisa jadi olahraga merupakan cara untuk melampiaskan kekesalannya dan kembali merasa nyaman,”ungkapnya.
Alzena pun yakin, olahraga sebenarnya dapat membuat kepercayaan diri anak menjadi lebih baik. Dengan memiliki salah satu keterampilan, seperti olahraga, anak akan memiliki modal untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. ”Jika ia dapat menguasai satu atau lebih dari beberapa jenis olahraga, Ia akan semakain pede dalam bergaul,”katanya

Dalam melakukan olahraga, anak-anak perlu diberi pengertian bahwa tujuan utama berolahraga bukanlah menang atau kalah. Yang lebih penting adalah bertambahnya tingkat keterampilan.

Manfaat olahraga bagi anak-anak :
  1. Memaksimalkan kemampuan motorik dasar. Menginjak usia 4-5 tahun, anak-anak sudah mengusai kecakapan motorik dasar, seperti berjalan, berlari, dan melompat, meski belum sempurna. Sehubungan dengan itu, balita butuh berolahraga demi memaksimalkan keterampilan motorik dasar tersebut.
  2. Tumbuh kembang yang sehat. Olahraga memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan berolahraga secara teratur, kebugaran jantung dan paru-paru anak akan terjaga, postur dan keseimbangan tubuh menjadi bagus, dan otot maupun tulangnya menjadi kuat.
  3. Mencegah obesitas. Bukan hanya makanan yang sarat gula dan lemak, faktor lain seperti panjangnya jam sekolah, kurangnya fasilitas penunjang seperti taman bermainn di area perumahan, asik menonton tv, bermain dengan komputer dan Playstation, bisa memicu kegemukan aktivitas fisik yang rendah. Olahraga rutin bisa mencegah anak mengalami obesitas.

Sabtu, 17 Desember 2011

Nilai-nilai Karakter PENJAS untuk SMP


Ada banyak nilai (80 butir) yang dapat dikembangkan pada peserta didik. Menanamkan semua butir nilai tersebut merupakan tugas yang sangat berat. Oleh karena itu perlu dipilih nilai-nilai tertentu sebagai nilai utama yang penanamannya diprioritaskan. Untuk tingkat SMP, nilai-nilai utama tersebut disarikan dari butir-butir SKL, yaitu:

1.       Kereligiusan
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
2.       Kejujuran
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
3.       Kecerdasan
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika  untuk  menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari  apa yang telah dimiliki.
4.       Ketangguhan
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan  guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
5.       Kedemokratisan
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
6.       Kepedulian
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki penyimpangan dan kerusakan (manusia, alam, dan tatanan) di sekitar dirinya.
7.       Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
8. Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
9.       Kedisiplinan
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
10.    Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan  guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.


11.    Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
12.    Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika  untuk  menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari  apa yang telah dimiliki.
13.    Kemandirian
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
14.    Keingintahuan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
15.    Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap pengetahuan.
16.    Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
17.    Patuh pada aturan-aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan  kepentingan umum.
18.    Menghargai  karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
19.    Kesantunan
Sifat yang halus dan baik  dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.
20.    Nasionalisme
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
21.    Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.
22.    Berjiwa kepemimpinan
Kemampuan untuk dapat mengarahkan dan mengajak individu atau kelompok mencapai tujuan dengan berpegang pada asas-asas kepemimpinan yang berbudaya.
23.    Berorientasi pada tindakan
Kemampuan untuk mewujudkan gagasan menjadi tindakan nyata.
24.    Berani mengambil risiko
Kesiapan menerima risiko (akibat) yang mungkin timbul dari tindakan yang dilakukan. 

Di antara butir-butir nilai tersebut di atas, enam butir dipilih sebagai nilai-nilai pokok sebagai pangkal tolak pengembangan, yaitu:

1.       Kereligiusan
2.       Kejujuran
3.       Kecerdasan
4.       Ketangguhan
5.       Kedemokratisan
6.       Kepedulian
Keenam butir nilai tersebut ditanamkan melalui semua mata pelajaran dengan intensitas penanaman lebih dibandingkan penanaman nilai-nilai lainnya.

Rabu, 14 Desember 2011

AKU DENGAN SEGALA KEKURANGANKU

Masih seperti pertama kali aku dilahirkan, nama ilham maulana seakan terekat erat sebagai identitas pertamaku, menginjak satu tahun anak ini terlihat aktif,gak mau diem, kata c mama,"waduh mau jadi pemain bola nii kayanya...'...dengan wajah polos dan tersenyum anak ini riang dipangku sang ibu..



wktu gak krasa ternyata anak yg memang senang dipanggil iam sudah beranjak gede, dia mulai menginjakan kaki nya di kelas pertama nya yaitu pada umur 7 tahun...wktu itu masih ingat dia satu2nya murid yg belum disunat.hehhehee...telatt ..
 First day iam sekolah dirasakannya sangat menyenangkan banyak temen2 baru, ada juga temen2 sepermainannya,kata mama;" aa mah jgn sekolah di SD tp di MI aja biar pinter ngaji nya"
salahsatu yg membedakan seorang iam dari teman2 yg lainnya adalah setiap hari dia selalu membawa bola lusuh nya ke skolah, dikelas di main bola,diluar kelas apalagi, abis pulang sekolah lgsg ke lapangan.
hari harinya selalu disibukan dengan bemain bola..

aku dengan segala kekuranganku dititipkan oleh sang maha pencipta kepada sepasang suami istri,Padli adalah nama ayahku,hanyalah seorang supir angkot yangwaktu itu,berani meminang ibuku yg bernama lilis Rohmah,seorang gadis tulen yang pandai menjahit,berambut panjang nan cantik( pada wktu itu..ehheehe skrg juga masiihh cantik kok mom..)



akhirnya dengan segala kehendak yg maha berkehendak,mereka dipersatukan,membayangkan mereka berdua pada waktu muda seperti cerita di film galih dan ratna,ahhaaaa...

kata mama" aa mah klo nanti lulus MI jangan ke SMP, mending ke MTS biar bs ngajii sama tau akan agama
ah alim mama, dengan polos nya aku menjawab,pasti ketmu sama huruf arab lagi..


                                             ------------ BERSAMBUNG-----------------

Minggu, 11 Desember 2011

prosedur penelitian tindakan kelas

Yang dimaksud prosedur penelitian adalah langkah-langkah operasional baik yang
terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, maupun refleksi.
Langkah-langkah operasional tersebut bersumber dari kerangka konseptual yang
diuraikan pada bagian sebelumnya.
 
Perencanaan. Uraikan langkah-langkah kolaborasi yang dilakukan, fakta-fakta empiris
yang diperlukan dalam rangka tindakan, sosialisasi esensi tindakan dan skenario
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada guru sejawat dan siswa, perangkatperangkat
pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, lembaran-lembaran
evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria penilaian yang akan disiapkan dan
dikembangkan.
Pelaksanaan. Uraikan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan skenario yang
telah dikembangkan pada langkah perencanaan. Langkah-langkah pembelajaran ini
akan sesuai dengan hakikat teori yang mendasari strategi pembelajaran, atau sesuai
dengan sintaks model pembelajaran yang diadaptasi. Langkah-langkah pembelajaran
tersebut hendaknya dibuat secara rinci, karena akan mencerminkan kualitas proses
pembelajaran yang akan dihasilkan.
Observasi/Evaluasi. Observasi dilakukan terhadap interaksi-interaksi akademik yang
terjadi sebagai akibat tindakan yang dilakukan. Interaksi-interaksi yang dimaksud dapat
mencakup interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar siswa,
interaksi antara siswa dengan guru. Oleh sebab itu, uraian secara jelas tindakan yang
dilakukan tertuju pada interaksi yang mana saja, bagaimana melakukan observasi,
seberapa sering obserbasi itu dilakukan, dan apa tujuan observasi tersebut. Observasi
yang utuh akan mencerminkan proses tindakan yang berlangsung. Untuk memperoleh
data yang lebih akurat, observasi sering dilengkapi dengan perekaman dengan tape atau
video. Evaluasi biasanya dilakukan untuk mengukur obyek produk, misalnya kualitas
proses pembelajaran, sikap siswa, kompetensi praktikal, atau tanggapan siswa. Untuk
itu, uraikan evaluasi yang dilakukan, jenisnya dan tujuannya, dan untuk mengukur apa
evaluasi itu dilakukan.
 
Refleksi. Hasil observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat ketercapaiannya
baik yang terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan. Refleksi ini bertujuan
untuk memformulasikan kekuatan-kekuatan yang ditemukan, kelemahan-kelemahaman
dan atau hambatan-hambatan yang mengganjal upaya dalam pencapaian tujuan secara
optimal, dan respon siswa. Refleksi ini harus dijelaskan secara rinci. Tujuannya adalah
untuk melakukan adaptasi terhadap strategi/pendekatan/metode/model pembelajaran
yang diterapkan, lebih memantapkan perencanaan, dan langkah-langkah tindakan yang
lebih spesifik dalam rangka pelaksanaan tindakan selanjutnya.