Selasa, 06 November 2012

pembelajaran bola basket


Bahkan di dalam kurikulum yang berlaku sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan  ( KTSP ), permainan bola basket masuk dalam ruang lingkup aspek permainan dan olahraga mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Melalui mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, permainan bola basket diajarkan dari tingkat Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan ( SMA/K ), bahkan sampai tingkat perguruan tinggi permainan ini masih dimainkan dan di pertandingkan pula.
Permainan bola basket merupakan salah satu materi yang harus diajarkan oleh guru penjasorkes kepada siswa-siswanya tapi pada kenyataannya banyak guru penjasorkes yang tidak memberikan  materi ini, hal ini disebabkan salah satunya tidak mempunyai lapangan bola basket karena sempitnya lahan sekolah. Ini menjadi masalah umum bagi sekolah-sekolah yang berada di pedesaan, walaupun masih terjadi juga di perkotaan

Permainan sederhana

Dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik untuk siswa-siswanya, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memodifikasi bentuk-bentuk pembelajaran bola basket. Sudah menjadi alasan yang usang bahwa guru tidak dapat menerapkan pembelajaran bola basket di sekolahnya dikarenakan kurangnya sarana pendukung seperti lapangan, bola maupun ring basket. Cara yang dapat menarik keinginan para siswa untuk bisa lebih bergairah dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran permainan bola basket adalah dengan memodifikasi pembelajaran tersebut ke dalam bentuk-bentuk permainan yang sederhana, dimana dalam permainan-permainan tersebut terintegrasi teknik-teknik dasar permainan bola basket.

Dalam tulisan singkat ini ada beberapa contoh permainan dalam pembelajaran bola  basket yang diharapkan dapat menjadi gambaran para guru penjasorkes untuk dapat memodifikasi pembelajaran bola basket ke dalam  bentuk-bentuk permainan yang sederhana dan menggunakan peralatan yang sesederhana mungkin.

Modifikasi Pembelajaran Teknik dasar

Dribbling.
a.  Permainan tepuk bola.
Cara bermain  :
Siswa yang akan bermain disesuaikan dengan jumlah bola. Apabila ada 10 bola maka yang bermain ada 10 siswa. Kemudian dibuat area bermain yang ukurannya disesuaikan dengan kondisi lapangan. Lalu para siswa yang memgang bola melakukan dribbling di dalam area bermain. Selagi melakukan dribbling para siswa berusaha menepuk bola siswa yang lain dengan tangan yang bebas. Apabila bola tertepuk sehingga keluar dari area permainan, siswa yang bolanya tertepuk harus keluar dari daerah permainan dan dinyatakan kalah. Waktu permainan kira-kira 2 menit. Siswa yang menang adalah siswa yang masih berada di lapangan dan dalam kondisi masih mendribble bola.

b.  Permainan tarik ekor
Cara Bermain :
Aturan bermain hampir sama dengan permainan tepuk bola. Perbedaannya hanya setiap beserta diberi ekor yang terbuat dari tali rafia kira-kira sepanjang 20 cm. Setiap peserta sambil mendribble bola harus menarik ekor peserta lain dan berusaha melindungi ekornya agar tidak dicabut peserta lain. Peserta yang ekornya tertarik atau tercabut harus keluar dari permainan. Peserta dinyatakan menang apabila setelah waktu habis, peserta tersebut masih berada di lapangan dengan keadaan masih mendribble bola dan ekornya tidak tercabut.

Passing.
a.    Permainan 10
Cara bermain  :
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Jumlah anggota  kelompok bisa  10, 15 atau 20 atau disesuaikan. Guru membuat suatu area permainan yang luasnya menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Semua peserta permainan harus berada dalam area permainan, tidak boleh keluar dari area tersebut. Siswa harus melakukan passing ke rekan sekelompoknya sampai mencapai 10 kali passing. Bola tidak boleh dibawa berjalan atau berlari. Kelompok yang tidak menguasai bola harus berusaha mengganggu yg tujuannya untuk mempersulit kelompok yang menguasai bola untuk melakukan passing, tetapi tidak boleh menyentuh anggota kelompok yang menguasai bola. Dalam melakukkan passing bola jangan sampai menyentuh lantai. Apabila bola menyentuh lantai hitungan passing harus dimulai dari awal lagi. Kelompok yang menang adalah kelompok yang bisa melakukan passing dengan sesama anggotanya sampai 10 hitungan dengan bola tanpa menyentuh lantai.

b.    Permainan lempar bola ke kardus.
Cara bermain :
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok ( A dan B ) dengan jumlah yang sama. Masing masing kelompok berbaris memanjang ke belakang. Masing masing kelompok mendapat 1 bola. Ada kardus berada ditengah-tengah kelompok. Anggota dari masing-masing kelompok harus berusaha melempar bola tapi gerakannya adalah gerakkan passing dalam bola basket secara bergantian ke arah kardus tersebut berusah agar kardus tersebut bergeser ke daerah lawan Dibuat garis batas akhir. Apabila kardus melewati garis batas akhir kelompok lawan. Berarti kelompok itu keluar sebagai pemenang.

c.  Kombinasi  dari Dribbling, Passing dan Shooting
Cara bermain :
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok dengan jumlah sama besar. Permainan ini sudah hampir menyamai permainan basket yang asli. Bedanya hanya di ring basket. Disini kita menggunakan orang sebagai ring basket. Pemain harus berusaha shooting kearah ring lawannya dan ring yang berupa orang tadi  harus menangkapnya. Apabila dapat ditangkap itu menjadikan poin bagi tim yang shooting tadi. Arah bola pada shooting harus parabola. Para pemain dibolehkan melakukan dribbling , passing dan shooting. Aturan permainan bisa disesuaikan.
Rangkuman
Banyak permainan yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran teknik dasar bola basket. Apa yang telah penulis sampaikan adalah sedikit contoh dari bentuk-bentuk permainan tersebut. Demi tercapainya suatu kegiatan pembelajaran yang menarik dan menggembirakan untuk para siswa maka guru perlu memodifikasi pembelajaran bola basket ke dalam bentuk-bentuk permainan yang sederhana dimana dalam permainan itu terintegrasi berbagai teknik dasar permainan bola basket.
Selamat berkreasi  kawan-kawan !

oleh : Adrian Iriana Prakasa
Widyaiswara PPPPTK Penjas dan BK