Kamis, 29 September 2011

simulasi penelitian Tindakan kelas

LEMBAR SIMULASI


CONTOH USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS



 











UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 MUNJUL
KABUPATEN PANDEGLANG














LEMBAR PENGESAHAN
Nama   :
...........................
...........................
...........................














Menyetujui :
Pendamping Penelitian







HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( CLASSROOM ACTION RESEARCH )

Judul Penelitian
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Dengan Pembelajaran Kontekstual Pada Kelas VIII Di
SMP NEGERI 2 MUNJUL KABUPATEN PANDEGLANG
Peneliti
a.  Nama Lengkap dan Gelar
b.  Jenis Kelamin
c.  Pangkat, Golongan, NIP
d.  Sekolah
e.  Alamat Sekolah
f.   Alamat Rumah

g.  Telepon/HP


Observer
Lama Penelitian
2 Bulan
Dari September s.d. Nopember
Besarnya Dana
Rp. 2.000.000


Mengetahui
Kepala Sekolah



Pandeglang,       September 2011
Peneliti




Menyetujui






Judul Penelitian
Upaya Meningkatkan Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dengan pembelajaran kontekstual pada Kelas VIII di SMP NEGERI 2 MUNJUL PANDEGLANG

Mata Pelajaran       :  Matematika
Bidang Kajian         :  Desain dan Strategi Pembelajaran


Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengelami sendiri apa yang dipelajari bukan mengetahuinya. Pendekatan kontekstual suatu konsep belajar mengajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah membantu siswa mencapai tujuan. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menentukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (Pengalaman dan keterampilan) datang dari pembelajaran bukan apa kata guru.
Orientasi pembelajaran bergeser dari “Guru dan apa yang harus dilakukan” ke “Siswa dan apa yang harus dilakukan”. Dalam  pembelajaran kontekstual guru adalah seorang pendamping siswa dalam pencapaian kompetensi dasar.
Siswa mampu secara independent menggunakan pengetahuanya untuk menyelesaikan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi serta memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap belajarnya karna peningkatan pengalaman dan pengetahuan mereka.
Materi pelajaran akan lebih berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan menemukan arti dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih berarti dan menyenangkan.

Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
Perumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran kontekstual?
Apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah?

Pemecahan masalah
Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam pembelajaran yang mereka pelajari dengan menghubungkan kontekstual lingkungan, pribadi, sosial, dan budaya.
Untuk mencapai tujuan tersebut sistem pembelajaran kontekstual akan menuntun siswa melalui delapan komponen utama pembelajaran kontekstual (1) melakukan kerjasama yang bermakna (2) mengerjakan pekerjaan yang berarti (3) mengatur cara belajar sendiri (4) bekerjasama (5) Berfikir kritis dan kreatif (6) memelihara pribadi siswa (7) mencapai standar yang tinggi (8) menggunakan penilaian autentik.

Pendekatan kontekstual adalah salah satu pembalajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu dicapai agar kelas lebih hidup dan bermakna karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajari.
Apabila pembelajaran kontekstual diterapkan dengan benar diharapkan siswa akan terlatih untuk dapat menghubungkan apa yang dipelajari dikelas dengan kehidupan sehari-harinya. Untuk itu guru harus memahami benar konsep pembelajaran kontekstual sehingga dapat mengarahkan siswa dengan tepatdan mendapat hasil yang maksimal.

Tujuan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah menguraikan tentang upaya guru dalam
1.   Menentukan stategi atau metoda yang digunakan.
2.   Membentuk cara berfikir siswa.
3.   Menentukan ketepatan dan kesesuaian penilaian bahan ajar.
4.   Kompetensi guru dalam bahan ajar.

Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pembahasan makalah ini adalah:
a.   Guru dapat memahami kesulitan belajar siswa sehingga perlu diupayakan langkah-langkah nyata tentang cara pemecahan masalah kentekstual.
b.   Guru dapat mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan memecahkan masalahnya secara tepat.
c.    Siswa dapat mengkaji secara realistis tentang langkah-langkah yang tepat dalam pembelajaran kontekstual sehingga mudah dalam mempelajarinya.


Kajian Pustaka
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengubungkan mata pelajaran dengan dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa belajar tidak dalam proses seketika.
Pengetahuan siswa diperoleh secara bertahap yang diperoleh dari ilmu pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.
Kemajuan belajar siswa dari proses dan hasil yang berbasis pada penilaian autentik. Guru senagai tenaga profesional harus dapat memberikan pelayanan terbaik dengan hasil yang memadai. Untuk pembelajaran kontekstual guru perlu memegang prinsip pembelajaran berikut:
1.   Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa.
2.   Membentuk kelompok yang solid.
3.   Menyediakan lingkungan yang mendukung terciptanya pembelajaran mandiri.
4.   Mempertimbangkan keragaman siswa.
5.   Memperhatikan multi intelegensi siswa.
6.   Menggunakan teknik bertanya yang tepat.
7.   Menerapkan penilaian yang autentik.

Agar proses pembelajaran kontekstual lebih efektif guru perlu melaksanakan :
1.  Mengkaji konsep dan kompetensi dasar yang akan dipelajari siswa.
2.  Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa.
3.  Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa.
4.  Merancang pengajaran dengan mengaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman siswa.
5.  Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk selalu mengaplikasikan teori dengan kehidupan sehari-hari.
6.  Melakukan penilaian terhadap pemahaman sisawa sebagai refleksi terhadap rancangan dan pelaksanaan pembelajaran.








Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah
Tahapan
Tingkah laku guru
Tahap I
Orientasi siswa kepada masalah




Tahap II
Mengorganisasi siswa untuk belajar



Tahap III
Membimbing penyelidikan individual dan kelompok



Tahap IV
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


Tahap V
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Grurumendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan maasalahnya.

Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model.

Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka.

Rencana dan Prosedur Penelitian
1.   Rencana Penelitian
      Penelitian untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah daengan pembelajaran kontekstual kelas VIII SMP NEGERI 2 MUNJUL, PANDEGLANG, akan dilakukan selama 2 bulan dengan 3 kali tindakan. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan alur : refleksi awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi dan perecanaan ulang.





2.    Prosedur Penelitian
Rancangan siklus I
  1. Refleksi Awal
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi dan menganalisis masalah pembelajaran matematika dikelas VIII SMP Negeri 2 MUNJUL PANDEGLANG berdasarkan pngalaman guru dan pembelajaran dikelas.

2.    Perencanaan
Merumuskan masalah
Pada tahap ini peneliti merumuskan permasalahan yangmuncul pada pembelajaran dikelas serta menetukan merode yang akan digunakan.
Merumuskan hipotesis tindakan
Hipotesis pada siklus awal dirumuskan sebagai berikut:
a.    Pembelajaran kontekstual akan menumbuhkembangkan cara berfikir siswa.
b.    Pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa.dalam pemecahan masalah.
Merumuskan rancangan tindakan
Rancangan tindakan yang diajukan :
a.    Menentukan standar kompetensi.
b.    Menentukan kompetensi dasar, indikator, rencana pelaksanaan pembelajaran dan alat evaluasi.
c.     Menentukan instrument penelitian

3.    Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan peneliti menyusun langkah yang meliputi proses pembelajaran dengan dua kali pertemuan yang meliputi :
Pertemuan pertama : 1. Pendahuluan
                                2. Inti Pembelajaran
Pertemuan kedua :   Evaluasi (tes tertulis)

4.   Pegematan
Pengumpulan data pada PTK ini dilakukan dengan pengamatan dengan pada proses pembelajaran yang meliputi kegiatan siswa dan guru.
Guru dibantu rekan sejawat untuk mengamati proses pembelajaran yang sedag berlangsung serta mencatat untuk disusun secara sistematis.




5.    Refleksi
Bersama-sama dengan observer peneliti melaksanakan analisis, sintesis pemaknaan mentabulasi daftar permasalahan. Hasil dari refleksi ini sebagai dasar rancangan pada siklus kedua.

Rancangan Siklus II
Berdasarkan siklus I rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II yang harus mendapat perhatian adalah proses pembelajaran.
a.           Rancangan Tindakan
1.  Menentukan kompetensi dasar, indikator, rencana pelaksanaan pembelajaran dan alat evaluasi
2.  Menentukan hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan siswa yang berkaitan dengan pemahaman dan kemapuan.
3.   Menentukan intrumen.
b.          Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan peneliti menyusun langkah yang meliputi proses pembelajaran dengan dua kali pertamuan yang meliputi :
Pertemuan pertama : 1.  Pendahuluan
                                 2. Inti Pembelajaran
Pertemuan kedua      : Evaluasi ( tes tertulis )

Rancangan Siklus III
Tahapan perencanaan pada siklus III meliputi hasil meliputi hasil tindakan refleksi siklus I dan siklus II yaitu :
·      Teknik pengumpulan data, pengamatan da catatan lapangan yang dipakai  menilai proses pembelajaran.
·      Studi dokumen untuk mengetahui peningkatan hasil belajar.
·      Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul.
·      Menyimpulkan apakah dalam pembelajaran ini terjpeningkatan pemahaman dan hasil pembelajaran atau tidak.
·      Tahap tidak lanjut yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus berikutnya.
·      Pengambilan kesimpulan.










Biaya Penelitian
1.Biaya Persiapan
      1. Pengurusan Ijin                                        Rp.       100.000
      2. Transport Persiapan                                 Rp.       100.000
Biaya Penelitian
1.Biaya Persiapan
      1. Pengurusan Ijin                                        Rp.       100.000
      2. Transport Persiapan                                 Rp.       100.000
      3. Biaya Koordinasi                                      Rp.       100.000
                                    Jumlah                        Rp.       300.00            
2. Anggaran Dana Penelitian            
    Biaya Operasional
      Perencanaan Tindakan               
      - Observasi Awal                                          Rp.         75.000
      - Penyediaan Alat-alat Observasi                   Rp.         75.000
      Pembuatan alat-alat Penelitian
      - Transport Pembuatan RPP                          Rp.       100.000
      - Transport Pembuatan alat-alat Observasi     Rp.       100.000
      - Transport Pembuatan alat-alat Evaluasi       Rp.       100.000
      - Biaya Pembuatan Media Pembelajaran         Rp.       100.000
      - ATK                                                          Rp.       100.000
                                                Jumlah            Rp.       700.000
  

 3.  Biaya Implementasi Tindakan
      - Pelaks. sebanyak 3x Tindakan Oleh Guru     Rp.         150.000
      - Biaya Observasi dan Evaluasi                      Rp.         200.000
      - Biaya Analisis dan Refleksi                          Rp.         150.000
      - Biaya Pelaporan                                         Rp.         500.000
                                                Jumlah            Rp.      1.000.000


      Total biaya PTK                                        Rp.       2.000.000



Daftar Pustaka

Hisyam Zaini 2002 Strategi Pembelajaran Aktif CTSD ( Center For Teaching Develovment )
                       
Nurhadi2004 Pembelajaran Kontekstual dan penerapanya dalam KBK Universitas Negeri Malang

Ayi Olim 2006 Peningkatan kemampuan tenaga pendidik dalam melakukan Tindakan Kelas Universitas Pendidikan Indonesia

Muslimin Ibrahim 2006 Pembelajaran kooperatif Pusat Saint dan Matematika Sekolah Pasca Sarjana UNESA

















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan                 
Mata Pelajaran                       : Matematika
Semester                                 : I
Waktu                                      : 10 x 45  Menit

Standar Kompetensi :
Menggunakan Operasi dan sifat serta manipulasi aljabar dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat akar dan algoritma persamaan dan fungsi kuadrat sistem persamaan linear-kuadrat, pertidaksamaan satu variable, logika matematika.

Kompetensi Dasar
Menggunakan sifat dan aturan tentang akar persamaan kuadrat diskriminan, sumbu simetri dan titik puncak dalam pemecahan masalah.

Indikator
Menentukan sifat dan aturan tentang akar persamaan kuadrat dengan pemfaktoran dan rumus menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.

Materi Pokok Bahasan          
Persamaan dan Fungsi Kuadrat.


Tujuan Pembelajaran
Dapat mengaplikasikan konsep persamaan dan funsi kuadrat dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke I  ( 2x45 Menit )

Kegiatan Awal
Motivasi               : Menjelaskan bagaimana pentingnya Materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan menyampaikan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
Apersepsi            : Mengulang kembali pelajaran yang telah dicapai di SLTP yang berkaitan dengan persamaan kuadrat




Kegiatan Inti
·    Siswa dibagi menjadi 9 kelompok tiap kelompok terdiridari 5 orang
·    Tiap kelompok diberi soal untuk mencari faktor dan akar-akar pers kuadrat
·    Tiap kelompok diberikan soal untuk menentukan diskriminan dan fungsi kuadrat
·    Kemudian menentukan titik potong dengan sumbu X dan titik puncak
·    Tiap kelompok membuat gambar dan menentukan jenis dan fungsi kuadrat

Kegiatan Inti
·   Setiap kelompok melaporkan setiap pekerjaanya
·   Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini

Pertemuan ke 2 ( 2x45 Menit )
Evaluasi

Pertemuan ke 3
Kegiatan Awal
Motivasi             : Menjelaskan bagaimana pentingnya materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan menyampaikan kompetensi yang harus dicapai

Apersepsi          : Mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan 1-2 yang berkaitan dengan Persamaan dan fungsi kuadrat.

Kegiatan Inti     :  - Siswa dibagi 9 kelompok yang terdiri dari 5 orang
                             - Tiap kelompok diberi soal bentuk cerita dan harus di ubah menjadi bentuk matematika
                             - Kemudian menyelesaikan dan menentukan hasil dari soal tersebut.

Kegiatan Akhir :   - Setiap kelompok melaporkan hasil pekerjaanya
                             - Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini

Pertemuan ke-4 ( 2x45 )

EVALUASI



LEMBAR KERJA SISWA
                                                           
                                                            Kelompok        :...............
                                                            Kelas               :...............
Tugas Kelompok
1. Tentukan Faktor dan akar-akar Persamaan :
    a. x2 - 2x - 5 = 0 
    b. 2x2 - 5x - 12 = 0
    c. -3x2 - 10x + 5 = 0

2  Tentukan Diskriminan dari :
    a. f(x) = 2x2 – 3
    b. f(x) = 2x2 – 4x – 6
    c  f(x) = x2 – 4x + 9

3. Tentukan titik potong dengan sumbu x dan titik puncak dari soal no 2.




LEMBAR KERJA SISWA
                                                           
                                                            Kelompok        :...............
                                                            Kelas               :...............
Tugas Kelompok
1.   Dihalaman sebuah rumah  akan dibuat taman dengan luas 36m2. disekeliling taman harus disediakan jalan yang lebarnya sama. Jika luas tanah yang tersedia dihalaman rumah berukuran 10m x 5m, nyatakan pernyataan di atas dalam bentuk matematika!
2.   Sekarang umur ayah 4x lipat umur anaknya lima tahun yang lalu, hasil kali umur mereka 234, Nyatakanlah pernyataan di atas dalam bentuk matematika !
3.   Alas sebuah segitiga lebih panjang 2cm dari tingginya luas segitiga tersebut adalah 40cm2 . Tentukan ukuran segitiga tersebut !







Sabtu, 30 April 2011

ronaldo tak bisa melakukan apa yang messi lakukan....


Lagi-Lagi Johan Cruyff mengeluarkan perbandingan antara Lionel Messi dengan Cristiano Ronaldo, dua pemain yang dinilai paling tinggi di dunia sepak bola untuk saat ini.
Mantan legenda Belanda tersebut terlibat dalam debat Messi vs Ronaldo, dan pria tersebut menilai CR7 memiliki kualitas yang lebih banyak, namun Messi ia nilai lebih memberikan variasi dalam sebuah laga yang ia mainkan.
Mantan pemain yang juga jebolan akademi Ajax tersebut berbicara dalam sebuah wawancara dengan France Football, dan merasa bahwa sosok mungil dari bocah Argentina itu memberinya keuntungan bila dibandingkan dengan fisik yang kuat milik Ronaldo.
Dia berkomentar, "Cara Messi bermain, bagaimana perubahan kecepatannya, dan posisi akal secara alami yang lebih cepat. Untuk Ronaldo, ini adalah hal mustahil. Ini bukan sebuah pertanyaan tentang salah satu menjadi lebih baik atau lebih buruk daripada yang lain, ini adalah masalah ukuran."
"Cristiano Ronaldo mampu melakukan banyak hal yang menarik dengan kekuatannya, tetapi tidak memiliki berbagai hal yang dimiliki Messi, yang dapat melakukan beberapa hal setiap saat."
Cruyff juga sekali lagi menyatakan bahwa pemilihan tiga pemain Barca, Lionel Messi, Andres Iniesta dan Xavi, untuk penghargaan Ballon d'Or telah membuktikan dan menunjukkan bahwa klub tersebut mendekati permainan dengan cara yang benar.
Dia mengatakan, "Sepak bola dimainkan dengan kaki, dan bola tidak boleh meninggalkan lapangan. Para kandidat peraih Ballon d'Or telah menunjukkan bahwa kualitas seperti kecerdasan teknis dapat menang atas kekuatan fisik. "  (goal/lex)

Minggu, 13 Maret 2011

education..


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Dari tidak baik menjadi baik. Pendidikan mengubah semuanya. Begitu penting pendidikan dalam Islam sehingga merupakan suatu kewajiban perorangan. Rasulullan bersabda:

Menuntut ilmu itu diwajibkan atas tiap orang Islam”. (HR. Ibnu Barri)

Pendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan jasmani. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang/kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Jasmani adalah tubuh atau badan (fisik), namun yang dimaksud di sini bukan hanya badan saja, tetapi secara keseluruhan (manusia seutuhnya), karena antara jasmani dan rohani tidak dapat dipisahkan, dan merupakan satu kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruh.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.



Selasa, 01 Maret 2011

tanda dya klop ma kmu ato gak......

1.Saling Berbagi
Ini dia salah satu resep hubungan berumur panjang.Km dan doi emang kudu saling berbagi.Misalnya,dia punya makanan,km pasti kebagian.Pokoknya hal terpenting adalah kalian berdua bisa menikmati suka dan duka bersama.

2.Sikap
Doi bersikap santai saat berada di dekatmu.Tingkah lakunya spontan,tawanya lepas,untaian kata²nya menenangkan.Semuanya tidak terkesan dibuat².Mau ketawa ngakak,mau nangis tersedu-sedu,semuanya lepas.Yang jelas,be him/herself banget.

3.Kontak Batin
Bukan berarti kita mesti pacaran ama dukun lho.Maksudnya,kita terkadang ikut merasakan apa yg dirasakan doi.Padahal,saat itu doi jauh dari kita.Kayak ketika km sakit,doi langsung nelepon km meski lagi di luar kota.Kontak batin semacam ini membuat hati suatu pasangan bisa saling mengisi.

4.Nyaman
Nyaman dan tidak tertekan.Begitulah perasaanmu pas lagi berdua ama doi.Ngga peduli itu sejam,10 jam ato bahkan sehari-hari bersamanya.Km dan dia ngga ngerasain bosan.Hal ini bisa menjadi pertanda,kelak kalian bisa saling terikat.
5.Siap Sedia
Doi selalu siap membantumu dalam situasi apapun.Anytime,anyplace.Hebatnya,doi jg bisa memahami cuaca hatimu baik suka dan duka.Pasangan yg berjodo pasti tak takut mengalami pasang surut saat bersama.Coba inget² kembali.Apakah doi orang pertama yg memberi bantuan tatkala km dirundung sedih????

6.Menerima
Doi ngga terlalu menuntut km.Dia ngga terlalu peduli dgn masa lalu keluargamu ato history mantan² pacarmu terdahulu.Tentu aja,doi juga ngga malu menceritakan history keluarga dan dirinya sendiri ke km.Intinya,doi menerimamu apa adanya.

7.Ngga Malu
Km ngga malu menunjukkan rentetan kekuranganmu pada doi.Bahkan,km ngga canggung menemuinya meski belom mandi.Rambut masih acak²an dengan tampang wajah culun.Atau ngupil di depannya pun it's ok!!

8.Kepercayaan
Dengan senang hati,km berani menceritakan rahasiamu kepada doi.Sebab,km udah percaya bahwa rahasia itu bakal aman di tangan doi.Bisa jadi,nilai merahmu cuma doi yg tau dibanding ortumu.Tapi jangan lantas menceritakan rahasia pualing dalam pribadimu lho!!Entar km ngga punya rahasia lagi.Sedikit misterius ngga masalah koq.Hehehe....

dewasa kata yang relatif namun terbetang banyak rahasia..

Kedewasaan tidak akan lahir dengan hanya beradu pandang
dengan keindahan, kenyaman, dan kelapangan. Tapi sebaliknya,
kedewasaan lahir dari pergulatan, perbenturan, dan bertabrakan
dengan kenyataan hidup yang keras. Walaupun dalam pertarungan itu
kita tidak menang, namun setidaknya hal tersebut tidak menjadikan
kita sebagai manusia pengecut yang tidak pernah berani untuk
berkompetisi dan menerima tantangan...

Setelah bergulat tersebut, bukan berarti secara otomatis kita
mendapatkan wings kedewasaan. Justru proses setelah itulah awal
sebuah kedewasaan diuji. Bagaimanakah kita memandang sebuah
kemenangan dan bisakah kita menerima dengan legowo sebuah
kekalahan ?? Bila kita bisa menyikapi itu semua dengan bijaksana,
maka secara otomatis wings kedewasaan itu akan muncul dari dalam
jiwa yang selanjutnya terpancar dalam tutur dan sikap keseharian
kita.
"Jadi, orang yang berjiwa dewasa adalah individu yang selalu
mensyukuri sebuah kemenangan (selanjutnya bertekad untuk lebih
baik), dan tidak kelimpungan (reaktif gak jelas) bila menerima
kekalahan... "

Kalo boleh dan bisa dibilang, kedewasaan bisa diproyeksikan sebagai
bahan bakar untuk menciptakan sebuah peradaban baru. Peradaban yang
didalamnya penuh dengan individu yang mempunyai jiwa berkeadilan,
bijaksana, dan humanis. Yang selalu memenuhi rongga-rongga dadanya
dengan keikhlasan dan kebijaksanaan dalam memandang sebuah
permasalahan/ persoalan.

Untuk menuju ke arah sana diperlukan sebuah instrumen yang berlogo
psikologi kedewasaan (Sofyan, 2008)*. Psikologi yang mampu memutar
jiwa rapuh menjadi tegar, dan membalik jiwa-jiwa arogan menjadi jiwa-
jiwa tawadhu. Kedewasaan tidak bisa dipelajari secara akademik, dan
kedewasaan tidak bisa dibeli dengan mata uang manapun juga, tetapi
percayalah kedewasaan bisa diraih dengan cara selalu memandang dan
menempatkan hidup dan kehidupan secara bijaksana. Dan nikmatilah
itu semua sebagai sebuah skenario integral dari ALLAH.