kami ucapkan selamat bagi rekan rekan yang telah dinyatakan lulus untuk mengikuti PLPG tahun 2013, khususnya rekan rekan oemarbakrie di kabupaten pandeglang,
Adapun terkait dengan berbagai kontroversi perihal pengumuman peserta PLPG 2013, kami rasa sangat perlu ditindak lanjuti,karena beberapa pertimbangan diantaranya
1. data hasil UKG 2013 tidak transparan sehingga menimbulkan keresahan bagi beberapa pendidik yang menunggu hasil UKG tersebut
2. Data yang di input melalui sergur.kemdiknas banyak yang tidak masuk akal, adak PTK umur 23 thun masa mengajar 18 tahun, dan masih banyak lagi ptk yang datanya seperti itu..
3. ketidaK JELASAN KEMDIKBUD dari awal dalam hal penentuan persyaratan peserta PLPG 2013..banyak yang menanyakan kepada kami kenapa persyaratan nya baru muncul ketika pengumuman peserta PLPG 2013 dibuka...
memang di juklak dan juknis sertifikasi tercantum tp penjelasannya masih banyak klimat yang multi tafsir
4. keaadaan ini menimbulkan polemik bagi dunia penidikan kita, di satu sisi pemerintah ingin kualitas pendidik meningkat bahkan wacana mencuat pendidik yang sudah tersertifikasi pada tahun 2015 harus sudah Strata dua, hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada dilapangan. boleh cek ke toko sebelah masih banyak tenaga pendidik yaaaang terdaftar di dapodik masih dibawah kualifikasi S1. meliahat dari prosedur sistem yang di mutakhirkan oleh kemdikbud akhir2 ini memenga menunjukan kemajuan yang signifakan dilihaat dari segi tertib administrasi ( dengan menggunakan sitem aplikasi online ) TETAPI seperti halnya pisau bermata dua, selalu ada kelemahan dalam sistem tsb. input data yang masih carut marut ,portal web yang selalu saja maintenance karena overloud input data ( dikarnakan kapasitas Bandwith yang terbatas )..
terakhir mudah2an kemdikbud bisa lebih memperhatikan aspirasi dari root to the top, pengambilan informasi dan perkembangan pendidikan hendaknya di observasi dari pendidik sebagai ujung tombak kemajuan edukasi..
salam olahraga...!
Minggu, 21 Juli 2013
Jumat, 07 Juni 2013
Pengajuan NUPTK Baru 2013
Gambaran secara umum, mekanisme Pengajuan NUPTK Baru 2013 akan dilaksanakan dengan pengisian Formulir Pengajuan NUPTK Baru secara online langsung oleh PTK bersangkutan. Selanjutnya PTK mencetak isian Formulir Online tersebut dan dilengkapi syarat berkas dokumen lain untuk diserahkan ke Admin Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat.
UNTUK LEBIH LENGKAPNYA CEK DI WEB PADAMU NEGERI.. KLIKK DISINI...!
Selasa, 04 Juni 2013
SUSUNAN KEPENGURUSAN MGMP PENJASORKES KABUPATEN PANDEGLANG
SUSUNAN KEPENGURUSAN
MGMP PENJAS SMP
KABUPATEN PANDEGLANG
PERIODE 2012-2016
KETUA :
Rd. Mamat Rahmat,M.Pd ( SMPN 1 Karang Tanjung )
SEKRETARIS I : Ahmad Yani, S.Pd. ( SMPN 1
Majasari )
SEKRETARISII : Ilham Maulana, S.Pd ( SMPN 3 Mandalawangi )
BENDAHARA :
Drs. Suryana, M.Pd ( SMPN 2 Picung )
ANGGOTA :
1.
Asep
Sutardi, S.Pd. ( SMPN 2 Munjul )
2. Trisna
Rusmana, M.Pd ( SMPN 4 Munjul )
3. Drs. Tatang Sutardi ( SMPN 1 Pandeglang )
4. Tatang Hardiwinata, S.Pd ( SMPN 1 Banjar )
5. Wahudi, S.Pd ( SMPN 3 Pandeglang )
6. Dodi Haryadi, S.Pd ( SMPN 1 Cadasari )
7. Asep Samsul Bahri, S.Pd ( SMPN 4 Pandeglang )
8. N. Komariah, S.Pd, M.Pd ( SMPN 2 Majasari )
9. Edi Kusmiadi, S.Pd ( SMPN 1 Kaduhejo )
10. Tatang Mustofa, S.Pd ( SMPN 1 Cisata )
11. Yudi Hardian, S.Pd ( SMPN 1 Banjar )
12. Rahmat Yusuf, S.Pd ( SMPN 1 Menes )
13. Suyono, S.Pd ( SMPN 2 Karang Tanjung )
14. Didin Hafiludin ( SMPN 2 Menes )
15. Setyo Supratignyo, S.Pd., MM. ( SMPN 1 Labuan )
16. Nani Nurnaningsih, S.Pd ( SMPN 2 Cimanuk )
17. Gita Mefi Astianty, S.Pd ( SMPN 1 Karang Tanjung )
18. Iwan Kustiawan, S.Pd( SMPN 1 Cigeulis )
19. Agus Irfan, S.Pd ( SMPN 1 Cimanuk )
20. Iis Sumyati, S.Pd. ( SMPN 2 Kaduhejo )
21. Tita Supriyah, S.Pd ( SMPN 3
Pandeglang )
22. Feby Rahman Hakim, S.Pd. ( SMPN 2
Pandeglang )
23. Oyok Yogaswara, S.Pd ( SMPN 5 Pandeglang )
Senin, 13 Mei 2013
TEORI PEMBELAJARAN YANG DITERAPKAN DALAM PENJASKES
TEORI - TEORI PEMBELAJARAN
A. Teori Behaviorisme
Teori Behaviorisme adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku
manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap
lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.
Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya
perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori
kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku
manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise
sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia
baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui
bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti
teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang
individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.
Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini,
timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus).
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan
unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan
lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya
latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan
dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku
manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement
dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan
yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang
menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi
terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.
PRINSIP
PRINSIP TEORI BEHAVIORISME
1. Obyek psikologi adalah tingkah laku
2. semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek
3. mementingkan pembentukan kebiasaan
Kekurangan
dan kelebihan
Metode
ini sangat cocok untuk pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktek dan
pembiasaan yang mengandung unsur kecepatan spontanitas kelenturan daya tahan
dsb. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih
membutuhkan peran orang tua. Kekurangan metode ini adalah pembelajaran siswa
yang berpusat pada guru bersifat mekanistis dan hanya berorientasi pada hasil.
Murid dipandang pasif, murid hanya mendengarkan, menghafal penjelasan guru
sehingga guru sebagai sentral dan bersifat otoriter.
Penerapan
teori ini dalam pembelajaran adalah : Guru yang menggunakan paradigma
behaviorisme akan menyusun bahan pelajaran yang sudah siap sehingga tujuan
pembelajaran yang dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak
hanya memberi ceramah tetapi juga contoh-contoh. Bahan pelajaran disusun
hierarki dari yang sederhana sampai yang kompleks. Hasil dari pembelajaran
dapat diukur dan diamati, kesalahan dapat diperbaiki. Hasil yang diharapkan
adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Dalam pembelajaran penjas
kondisi pembelajaran akan terasa membosankan karena siswa hanya dikomando untuk
melakukan gerakan - gerakan yang baik tanpa memberikan siswa kebebasan untuk
mengeksplor kemampuannya sehingga siswa cenderung pasif dan kurang kreatif.
Misalnya saja dalam melakukan gerakan shooting ke gawang pada permainan sepak
bola, siswa hanya di komando untuk melakukan teknik shooting dengan menggunakan
kaki bagian dalam saja.
B. Teori Kognitif
Pendapat Piaget mengenai teori
perkembangan kognitif yaitu bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari
pengalamannya sendiri dengan lingkungan. Dalam pandangan Piaget, pengetahuan
datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada
seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan
lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan
buku sebagai pemberi informasi.
Perhatian
kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar kepada hasilnya. 1)
Guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada hasil
tersebut. Pengalaman – pengalaman belajar yang sesuai dikembangkan dengan
memperhatikan tahap fungsi kognitif dan jika guru penuh perhatian terhadap Pendekatan
yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan tertentu, barulah dapat
dikatakan guru berada dalam posisi memberikan pengalaman yang dimaksud,
2) Mengutamakan peran siswa dalam
berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam
kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi ( ready made
knowledge ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui
interaksi spontan dengan lingkungan'
3) Memaklumi akan adanya perbedaan
individual dalam hal kemajuan perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan bahwa
seluruh siswa tumbuh dan melewati urutan perkembangan yang sama, namun
pertumbungan itu berlangsung pada kecepatan berbeda. Oleh karena itu guru harus
melakukan upaya untuk mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri dari
individu – individu ke dalam bentuk kelompok – kelompok kecil siswa daripada
aktivitas dalam bentuk klasikal,
4) Mengutamakan peran siswa untuk saling berinteraksi.
Menurut Piaget, pertukaran gagasan – gagasan tidak dapat dihindari untuk
perkembangan penalaran. Walaupun penalaran tidak dapat diajarkan secara
langsung, perkembangannya dapat disimulasi.
Penerapan teori kognitif dalam pembelajaran penjas
adalah siswa dituntut aktif dalam melakukan gerakan - gerakan olahraga sesuali
dengan kemampuannya. Dengan demikian siswa mendapatkan banyak pengalaman dan
mampu mengembangkan gerakannya sendiri sesuai dengan kemampuan untuk
mengembangkan kebugaran jasmaninya. Misalnya saja dalam melakukan shooting
dalam permainan sepak bola siswa dapat mengembangkan tekniknya sendiri dengan
sering mencoba. Hinnga akhirnya ada yang melakukan shooting dengan punggung
kaki, ada yang menggunakan kaki bagian dalam, dsb.
C. Teori
Kontruktivisme
Teori Konstruktivisme
didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif,
yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme
sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui
dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman
demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.
Konstruktivisme adalah salah
satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan
(konstruksi) kita sendiri (Von Glaserfeld). Pengetahuan bukan tiruan dari
realitas, bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan
merupakan hasil dari konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang dengan
membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk membentuk
pengetahuan tersebut.
Jika behaviorisme menekankan
ketrampilan atau tingkah laku sebagai tujuan pendidikan, sedangkan
maturasionisme menekankan pengetahuan yang berkembang sesuai dengan usia,
sementara konstruktivisme menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang
mendalam, pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat siswa. Jika
seseorang tidak aktif membangun pengetahuannya, meskipun usianya tua tetap
tidak akan berkembang pengetahuannya. Suatu pengetahuan dianggap benar bila
pengetahuan itu berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena
yang sesuai. Pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja, melainkan harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Pengetahuan juga bukan
sesuatu yang sudah ada, melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus.
Dalam proses itu keaktivan seseorang sangat menentukan dalam mengembangkan
pengetahuannya.
Jean Piaget adalah psikolog
pertama yang menggunakan filsafat konstruktivisme, sedangkan teori
pengetahuannya dikenal dengan teori adaptasi kognitif. Sama halnya dengan
setiap organisme harus beradaptasi secara fisik dengan lingkungan untuk dapat
bertahan hidup, demikian juga struktur pemikiran manusia. Manusia berhadapan
dengan tantangan, pengalaman, gejala baru, dan persoalan yang harus
ditanggapinya secaca kognitif (mental). Untuk itu, manusia harus mengembangkan
skema pikiran lebih umum atau rinci, atau perlu perubahan, menjawab dan
menginterpretasikan pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan cara itu,
pengetahuan seseorang terbentuk dan selalu berkembang.
Pendekatan konstruktivisme
mempunyai beberapa konsep umum seperti:
- Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
- Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuan mereka.
- Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
- Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.
- Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.
- Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk menarik miknat pelajar.
Teori
ini jika diterapkan pada pembelajaran penjas adalah setiap kita melakukan
gerakan - gerakan olah raga hal itu perlu dimaknai sehingga gerakan tersebut
akan menjadi efaktif dan efisien. Guru perlu mengarahkan serta memotivasi
siswa, dan siswa dapat mengembangkan kemampuannya dari pengalaman yang sudah
mereka dapatkan. Contohnya siswa dalam melakukan gerakan senam lantai ( guling
lenting ) mereka akan memaknai suatu geran guling lenting dengan gerakan yang
efektif dan dapat melakukanya berdasar atas pengalaman yang mereka miliki
sebelumnya misalnya saja guling depan dan keep (melenting).
D.
Teori Sibernetik
Menurut teori sibernetik,
belajar adalah pengolahan informasi. Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori
kognitif yang mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Hanya saja
system informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa leboh dipentingkan.
Hal lain yang berkaitan dengan teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu
proses belajar yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua
siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh system informasi.
Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan
fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya “lupa”.
Teori sebernetik merupakan
teori belajar yang paling baru dibandingkan dengan teori – teori belajar
lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu
informasi. Menurut teori sebernetik belajar adalah pemprosesan informasi.
Teori ini lebih mementingkan
sistem informasi dari pesan tersebut. Teori sebernetik beramsumsi bahwa tidak
ada satu jenispun cara belajar yang ideal untuk segala situasi. Sebab cara
belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Teori ini telah dikembangkan
oleh para penganutnya, antara lain seperti pendekatan – pendekatan yang
berorientasi pada pemprosesan informasi yang dikembangkan oleh Gage dan
Berliner, Biehler dan Snowman, Baine, serta Tennyson.Bahwa proses pengolahan
informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding),
diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan
mengungkapkan kembali informasi – informasi yang telah disimpan dalam ingatan
(retrieval).
Teori sibernetik
sebagai teori belajar dikritik karena lebih menekankan pada system informasi
yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana proses belajar berlangsung sangat
ditentukan oleh system informasi tersebut. Selain itu teori ini tidak membahas
proses belajar secara langsung sehingga hal ini menyulitkan penerapannya. Teori
ini memandang manusia sebagai pengolah informasi yang akan dipelajari, pemikir,
dan pencipta. Sehingga diasumsikan manusia mampu mengolah, menyimpan, dan
mengorganisasikan informasi.
Teori belajar pemrosesan
informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang
mencakup beberapa tahapan. Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran
sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal
dalam kegiatan belajar adalah :
1. Menarik perhatian
2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa
3. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar
4. Menyajikan bahan peransang
5. Memberikan bimbingan belajar
6. Mendorong unjuk kerja
7. Memberikan balikan informative
8. Menilai unjuk kerja
9. Meningkatkan retensi dan alih belajar Keunggulan strategi pembelajaran yang
berpijak pada teori pemrosesan informasi :
a. Cara berpikir yang berorientasi pada proses leboh menonjol
b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek
c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap
d. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang
ingin dicapai
e. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang
sesungguhnya
f. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing
individu
Kelebihan Teori Sibernetik
- Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.
- Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.
- Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.
- Adanya keterarahan seluruh kegiatan kepada tujuan yang ingin dicapai.
- Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya.
- Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-masing individu
- Balikan informative memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
Kelemahan Teori Sibernetik
--> Teori ini dikritik karena
lebih menekankan pada sistem informasi yang dipelajari, dan kurang
memperhatikan bagaimana proses belajar.
Penerapan
teori sibernetik dalam pembelajaran penjas yaitu siswa akan diajak untuk
berperilaku cerdas, hal ini dalam arti siswa akan memperoleh informasi penjas
bukan hanya dari guru penjas saja, melainkan dapat dari sumber lain. Misalkan
saja dalam pembelajaran penjas materi ajarnya adalah atletik ( lempar cakram ),
siswa tidak hanya disuruh praktek melempar cakram saja, melainkan bisa diawali
dengan melihat video lempar cakram yang dilakukan oleh seorang profesional. Hal
ini tentunya akan meningkatkan pemahaman siswa untuk dapat menganalisis gerakan
yang baik untuk dipraktekan.
SEMOGA BERMANFAAT... SALAM OLAH RAGA......!
Minggu, 05 Mei 2013
PENGAJUAN NUPTK DIBUKA BULAN JUNI 2013
Berdasarkan surat edaran kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan kebudayan dan penjamin mutu pendidikan ( BPSDMPK-PMP ) bahwa mengingat penting nya data NUPTK bagi tenaga kependidikan maka pengajuan akan dibuka kembali bulan juni ini....
bagi anda yang belum mempunyai NUPTK silahkan ajukan ke dinas pendidikan kabupaten di daerah anda.
adapun persyaratan pengajuan nya adalah sbb:
1.instrumen NUPTK
2. SK awal / akhir PNS/GTT/GTY.
3. SK Pembagian Tugas dari sekolah
4. Surat keterangan aktif melaksanakan tugas dari sekolah
5. ijazah terakhir.
mudah2an NUPTK anda cepat keluar dan segala administrasi kedepan nya lancar tanpa ada kendala apapun..
selamat brjuang..!
bagi anda yang belum mempunyai NUPTK silahkan ajukan ke dinas pendidikan kabupaten di daerah anda.
adapun persyaratan pengajuan nya adalah sbb:
1.instrumen NUPTK
2. SK awal / akhir PNS/GTT/GTY.
3. SK Pembagian Tugas dari sekolah
4. Surat keterangan aktif melaksanakan tugas dari sekolah
5. ijazah terakhir.
mudah2an NUPTK anda cepat keluar dan segala administrasi kedepan nya lancar tanpa ada kendala apapun..
selamat brjuang..!
Senin, 29 April 2013
DAFTAR GAJI PNS 2013 BERDASARAKAN PP N0 22 TAHUN 3013
bagi para pegawai negeri sipilspertinya akan mendapatkan sk inpassing yg baru lagi,dikarenakan telah ditandatangani nya pp no 22 tahun 2013 oleh presiden perihal daftar gaji PNS yang baru...
mudah2an dengan pendapatan yang baru ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan tentunya kualitas etos kerja yang meningkat pula..
untuk dapat melihat daftar gaji, silahkan download di sini
mudah2an dengan pendapatan yang baru ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan tentunya kualitas etos kerja yang meningkat pula..
untuk dapat melihat daftar gaji, silahkan download di sini
DAFTAR GAJI PNS 2013 PP 22 TAHUN 2013
PENDIDIKAN JASMANI&PENDIDIKAN OLAHRAGA
Pendidikan Jasmani adalah Pendidikan
jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui
berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan
dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila
Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.
Pengertian Olahraga memiliki berbagai macam arti , di bawah ini merupakan berbagai macam pengertian dari olahraga tersebut :
a. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
b. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup)
c.Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang berarti mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang RI. Nomor II Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Apabila Anda bertanya kepada guru Penjas tentang apa tujuan yang hendak dicapai? Jawabannya mungkin bervariasi. Secara ideal, jawaban tersebut terjabar seperti butir-butir berikut:
1) Perkembangan Pribadi
a) Pertumbuhan fisik optimal
b) Sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual
c) Kesegaran jasmani optimal
d) Cerdas
e) Kreatif dan inovatif
f) Terampil dalam gerak dan memecahkan masalah
g) Jujur, disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab
2) Hubungan Antar Pribadi dan Lingkungan
a) Hormat pada sesama
b) Gotong royong
c) Luwes (mudah menyesuaikan diri)
d) Komunikatif dalam ide (konsep) dan pemikiran
e) Etika (sopan santun)
f) Menghargai kondisi lingkungan
g) Melestarikan lingkungan yang sehat dan harmonis
Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.
Pengertian Olahraga memiliki berbagai macam arti , di bawah ini merupakan berbagai macam pengertian dari olahraga tersebut :
a. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
b. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup)
c.Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal
Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pendidikan Jasmani | Olahraga |
Objek : Seluruh Siswa | Objek:Siswa yang berminat/berbakat dalam cabang olahraga tertentu, calon atlet/atlet |
Subjek : Guru pendamping | Subjek:Pelatih |
Tujuan : Untuk mencapai tujuan pendidikan | Tujuan:Untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya |
Materi : Semua aktivitas fisik / gerak (termasuk olahraga ) | Materi:Cabang-cabang olahraga |
Sasaran : aktivitas fisik / gerak sebagai alat | Sasaran:Terkuasainya cabang olahraga tertentu/yang diminati |
Sifat:Wajib | Sifat:Sukarela |
Waktu pelaksanaan:Intrakurikuler | Waktu pelaksanaan:Ekstrakurikuler |
Tujuan Pendidikan Jasmani
endidikan
jasmani memiliki tujuan yang berbeda dengan pelatihan jasmani seperti
halnya dalam olahraga prestasi. Pendidikan jasmani diarahkan pada tujuan
secara keseluruhan (multilateral) seperti halnya tujuan pendidikan secara umum. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang berarti mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang RI. Nomor II Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Apabila Anda bertanya kepada guru Penjas tentang apa tujuan yang hendak dicapai? Jawabannya mungkin bervariasi. Secara ideal, jawaban tersebut terjabar seperti butir-butir berikut:
1) Perkembangan Pribadi
a) Pertumbuhan fisik optimal
b) Sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual
c) Kesegaran jasmani optimal
d) Cerdas
e) Kreatif dan inovatif
f) Terampil dalam gerak dan memecahkan masalah
g) Jujur, disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab
2) Hubungan Antar Pribadi dan Lingkungan
a) Hormat pada sesama
b) Gotong royong
c) Luwes (mudah menyesuaikan diri)
d) Komunikatif dalam ide (konsep) dan pemikiran
e) Etika (sopan santun)
f) Menghargai kondisi lingkungan
g) Melestarikan lingkungan yang sehat dan harmonis
Selain itu pendidikan jasmani juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk :
- Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
- Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
- Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
- Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
- Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
- Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
Tujuan Olahraga untuk Kesehatan
- Peningkatan
Meskipun
orang itu bebas penyakit belum tentu orang iti sehat,dengan mengukur
beban latihan yang di berikan pada seseorang,maka kebugaran dapat di
klasifikasi menjadi sangat kurang,latihan fisik yang teratur dan terukur
di sertai gizi yang cukup akan meningkatkan kebugaran
seseorang.kebugaran ini di tandai olah daya tahan
jantung,otot,kelenturan tubuh,komposisi tubuh,kecepatan
gerak,kelincahan,denyut nadi.latihan slalu di monetor[periksa]agar tidak
melebihi denyut yang di perbolehkan antara72-87% dari denyut yang
maksimal.
2. Pencegahan
Olahraga
dapat mencegah dampak negatif dari hopokenisia[kurang
gerak],memperlambat proses penuaan,memperlancar proses kelahiran pada
wanita kehamilan.
3. Pengobatan
Membantu
proses penyambuhan pada penyakit jantung,kencing
manis,rematik,asma,kropos tulang,dll.peredaran darah orang yang
berolahraga lebih lancar,sehingga racun yang menumpuk di tubuh cepat di
keluarkan.
4. Pemulihan
Penyandang
cacat,kerusakan otak,tuna rungu,epilepsi dll membutuhkan olahraga yang
sesuai dengan keadaan yang di penderita,apabila penyandang cacat ini
tidak melakukan olahraga maka cacatnya akan bertambah karena terjadi
kekurangan gerak,otak menjadi lemah sehingga mudah timbul
penyakit-penyakit,jantung,ginjal,saluran darah,dll selain itu olahraga
bagi penyandang cacat juga sangat di perlukan untuk menghilangkan
anggapan masyarakat bahwa mereka tidak mampu berbuat apa-apa.
Langganan:
Postingan (Atom)