Bahkan di dalam kurikulum yang berlaku sekarang yaitu Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), permainan bola basket masuk dalam
ruang lingkup aspek permainan dan olahraga mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Melalui mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, permainan bola basket diajarkan dari
tingkat Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), Sekolah
Menengah Atas/Kejuruan ( SMA/K ), bahkan sampai tingkat perguruan tinggi
permainan ini masih dimainkan dan di pertandingkan pula.
Permainan
bola basket merupakan salah satu materi yang harus diajarkan oleh guru
penjasorkes kepada siswa-siswanya tapi pada kenyataannya banyak guru
penjasorkes yang tidak memberikan materi ini, hal ini disebabkan salah
satunya tidak mempunyai lapangan bola basket karena sempitnya lahan
sekolah. Ini menjadi masalah umum bagi sekolah-sekolah yang berada di
pedesaan, walaupun masih terjadi juga di perkotaan
Permainan sederhana
Dalam
melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik untuk siswa-siswanya, guru
dituntut untuk lebih kreatif dalam memodifikasi bentuk-bentuk
pembelajaran bola basket. Sudah menjadi alasan yang usang bahwa guru
tidak dapat menerapkan pembelajaran bola basket di sekolahnya
dikarenakan kurangnya sarana pendukung seperti lapangan, bola maupun
ring basket. Cara yang dapat menarik keinginan para siswa untuk bisa
lebih bergairah dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran permainan
bola basket adalah dengan memodifikasi pembelajaran tersebut ke dalam
bentuk-bentuk permainan yang sederhana, dimana dalam permainan-permainan
tersebut terintegrasi teknik-teknik dasar permainan bola basket.
Dalam
tulisan singkat ini ada beberapa contoh permainan dalam pembelajaran
bola basket yang diharapkan dapat menjadi gambaran para guru
penjasorkes untuk dapat memodifikasi pembelajaran bola basket ke dalam
bentuk-bentuk permainan yang sederhana dan menggunakan peralatan yang
sesederhana mungkin.
Modifikasi Pembelajaran Teknik dasar
Dribbling.
a. Permainan tepuk bola.
Cara bermain :
Siswa
yang akan bermain disesuaikan dengan jumlah bola. Apabila ada 10 bola
maka yang bermain ada 10 siswa. Kemudian dibuat area bermain yang
ukurannya disesuaikan dengan kondisi lapangan. Lalu para siswa yang
memgang bola melakukan dribbling di dalam area bermain. Selagi melakukan
dribbling para siswa berusaha menepuk bola siswa yang lain dengan
tangan yang bebas. Apabila bola tertepuk sehingga keluar dari area
permainan, siswa yang bolanya tertepuk harus keluar dari daerah
permainan dan dinyatakan kalah. Waktu permainan kira-kira 2 menit. Siswa
yang menang adalah siswa yang masih berada di lapangan dan dalam
kondisi masih mendribble bola.
b. Permainan tarik ekor
Cara Bermain :
Aturan
bermain hampir sama dengan permainan tepuk bola. Perbedaannya hanya
setiap beserta diberi ekor yang terbuat dari tali rafia kira-kira
sepanjang 20 cm. Setiap peserta sambil mendribble bola harus menarik
ekor peserta lain dan berusaha melindungi ekornya agar tidak dicabut
peserta lain. Peserta yang ekornya tertarik atau tercabut harus keluar
dari permainan. Peserta dinyatakan menang apabila setelah waktu habis,
peserta tersebut masih berada di lapangan dengan keadaan masih
mendribble bola dan ekornya tidak tercabut.
Passing.
a. Permainan 10
Cara bermain :
Siswa
dibagi menjadi 2 kelompok. Jumlah anggota kelompok bisa 10, 15 atau
20 atau disesuaikan. Guru membuat suatu area permainan yang luasnya
menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Semua peserta permainan harus
berada dalam area permainan, tidak boleh keluar dari area tersebut.
Siswa harus melakukan passing ke rekan sekelompoknya sampai mencapai 10
kali passing. Bola tidak boleh dibawa berjalan atau berlari. Kelompok
yang tidak menguasai bola harus berusaha mengganggu yg tujuannya untuk
mempersulit kelompok yang menguasai bola untuk melakukan passing, tetapi
tidak boleh menyentuh anggota kelompok yang menguasai bola. Dalam
melakukkan passing bola jangan sampai menyentuh lantai. Apabila bola
menyentuh lantai hitungan passing harus dimulai dari awal lagi. Kelompok
yang menang adalah kelompok yang bisa melakukan passing dengan sesama
anggotanya sampai 10 hitungan dengan bola tanpa menyentuh lantai.
b. Permainan lempar bola ke kardus.
Cara bermain :
Siswa
dibagi menjadi 2 kelompok ( A dan B ) dengan jumlah yang sama. Masing
masing kelompok berbaris memanjang ke belakang. Masing masing kelompok
mendapat 1 bola. Ada kardus berada ditengah-tengah kelompok. Anggota
dari masing-masing kelompok harus berusaha melempar bola tapi gerakannya
adalah gerakkan passing dalam bola basket secara bergantian ke arah
kardus tersebut berusah agar kardus tersebut bergeser ke daerah lawan
Dibuat garis batas akhir. Apabila kardus melewati garis batas akhir
kelompok lawan. Berarti kelompok itu keluar sebagai pemenang.
c. Kombinasi dari Dribbling, Passing dan Shooting
Cara bermain :
Siswa
dibagi menjadi 2 kelompok dengan jumlah sama besar. Permainan ini sudah
hampir menyamai permainan basket yang asli. Bedanya hanya di ring
basket. Disini kita menggunakan orang sebagai ring basket. Pemain harus
berusaha shooting kearah ring lawannya dan ring yang berupa orang tadi
harus menangkapnya. Apabila dapat ditangkap itu menjadikan poin bagi tim
yang shooting tadi. Arah bola pada shooting harus parabola. Para pemain
dibolehkan melakukan dribbling , passing dan shooting. Aturan permainan
bisa disesuaikan.
Rangkuman
Banyak permainan yang bisa dikembangkan
dalam pembelajaran teknik dasar bola basket. Apa yang telah penulis
sampaikan adalah sedikit contoh dari bentuk-bentuk permainan tersebut.
Demi tercapainya suatu kegiatan pembelajaran yang menarik dan
menggembirakan untuk para siswa maka guru perlu memodifikasi
pembelajaran bola basket ke dalam bentuk-bentuk permainan yang sederhana
dimana dalam permainan itu terintegrasi berbagai teknik dasar permainan
bola basket.
Selamat berkreasi kawan-kawan !
oleh : Adrian Iriana Prakasa
Widyaiswara PPPPTK Penjas dan BK